Horyuji, Bangunan Kayu Tertua di Dunia
JEPANG dikenal sebagai negara yang sangat menjaga kelestarian tradisi dan budaya. Saya pernah ke sana selama sebulan dan salah satu yang menarik perhatian adalah banyaknya kuil tua berusia lebih dari 1.000 tahun. Di antaranya Kuil Horyuji yang terletak di derah Ikaruga, Prefektur Nara. Prefektur adalah istilah di Jepang untuk wilayah administrasi setara provinsi. Didirikan pada abad ke-7 dan terbuat dari kayu, kuil ini jadi bangunan kayu tertua di dunia yang masih berdiri hingga sekarang. Ini adalah bukti pelestarian budaya.
Horyuji bernama lengkap Horyu Gakumonji atau secara harfiah berarti kuil tempat pembelajaran hukum yang bersemi. Ini merupakan kompleks kuil Buddha yang berfungsi sebagai seminari dan biara. Kuil ini memiliki menara pagoda berlantai lima yang sampai sekarang masih tegar berdiri kendati berulang kali diterpa topan dan gempa dahsyat. Jepang memang akrab dengan kedua fenomena alam tersebut. Mungkin karena terbuat dari kayu, Horyuji lebih fleksibel sehingga tahan gempa. Sebagian besar konstruksi terbuat dari kayu cemara Jepang.
Tersambar Petir
Menurut Wikipedia, Horyuji mulai dibangun pada akhir abad ke-6 atau tepatnya tahun 597 atas perintah negarawan bernama Pangeran Shotoku dan pembangunan secara keseluruhan baru rampung pada tahun 607. Sebenarnya seluruh bangunan ludes dilalap si jago merah setelah tersambar petir pada tahun 670, namun kemudian dibangun ulang sekitar 1.300 tahun silam. Jadi Horyuji yang sekarang adalah bangunan kedua hasil rekonstruksi, namun tetap saja masih merupakan bangunan kayu tertua di dunia. Kuil ini juga pernah dipugar pada abad ke-14 dan abad ke-17.
Kuil terhindar dari kehancuran akibat Perang Dunia II karena pihak pengelola membongkar bagian-bagian penting bangunan dan berusaha menyembunyikannya. Setelah perang usai, mereka menyusun ulang bagian-bagian bangunan itu. Pada 1993, Horyuji masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO. Kuil ini merupakan bangunan cagar budaya terpenting di Jepang karena menyimpan sekitar 180 benda pusaka bangsa Jepang. Horyuki tak hanya kuil tapi juga perpustakaan dan galeri penting sejarah Jepang. (Asep Jitensha)
Comments
Post a Comment